Membedah Sumber Pertumbuhan Penjualan


Salah satu indikasi perusahaan yang sehat adalah adanya pertumbuhan penjualan. Saya menyukai perusahaan yang penjualannya tumbuh secara konsisten. Walaupun begitu, kita tidak bisa hanya berhenti sampai di situ. Ada baiknya kita mencoba untuk mengetahui apa yang menyebabkan penjualan meningkat.

Pada dasarnya, nilai penjualan adalah harga rata-rata penjualan dikalikan dengan volume penjualan. Oleh karena itu dengan mengetahui kedua faktor tersebut kita bisa mengetahui apakah meningkatnya penjualan diakibatkan oleh volume penjualan atau kenaikan harga. Selain itu, kita juga bisa mengetahui apakah perusahaan mampu untuk menyesuaikan harga produknya dengan inflasi dan tidak kehilangan pelanggannya.

Untuk analisis lebih lanjut, kita juga bisa membandingkan dengan perusahaan lain di dalam industri yang sama. Hal tersebut akan membantu kita untuk mengetahui apa perbedaan perusahaan-perusahaan tersebut dalam meningkatkan penjualannya.

Kali ini saya akan mengambil contoh industri semen. Industri ini cukup menarik karena karakteristik antar pemainnya cukup homogen. Hanya ada 3 emiten yang saya masukkan yaitu Semen Indonesia (SMGR), Indocement Tunggal Prakarsa (INTP), dan Semen Holcim (SMCB). Semen Baturaja (SMBR) sebagai pendatang baru tidak saya masukkan ke dalam analisis karena relatif masih baru terdaftar di BEI sehingga data historisnya kurang panjang.

cement_sales

Terlihat bahwa secara umum pertumbuhan penjualan ketiga emiten tersebut cukup bagus. Selama 8 tahun terakhir terlihat bahwa penjualan terus meningkat. Bahkan krisis global yang terjadi pada tahun 2008 pun tidak banyak mempengaruhi tingkat penjualan mereka. Khusus untuk 3 tahun terakhir, secara visual SMGR terlihat memimpin.

Mari kita mulai bedah driver penjualannya.

cement

Untuk melihat lebih jelas, saya menghitung tingkat pertumbuhan rata-rata selama 3 tahun ke belakang dan kemudian menghitung ulang pada tahun ke depannya. Bisa dibilang metodenya mirip dengan moving average. Dengan menggunakan moving average, kita bisa mengetahui perubahan tren yang terjadi. Pada grafik di atas saya menampilkan moving average untuk pertumbuhan penjualan dan pertumbuhan volume penjualan.

Pada grafik moving average pertumbuhan penjualan di sebelah kiri, terlihat bahwa walaupun secara nominal penjualan terus meningkat, laju pertumbuhan penjualan ketiga emiten sempat mengalami penurunan. Yang menarik, pada tahun 2013 laju pertumbuhan SMGR mengalami peningkatan manakala kedua kompetitornya menurun.

Untuk memperjelasnya, kita bisa melihat grafik sebelah kanan. Terlihat bahwa volume penjualan SMGR terus meningkat sejak tahun 2010. Sementara itu, INTP dan SMCB mengalami penurunan pertumbuhan.

Apa pendorong SMGR mampu mempertahankan laju pertumbuhan volume penjualan pada tahun 2013? Tampaknya mulai beroperasinya pabrik semen Tuban IV pada bulan Juli 2012 serta pabrik semen Tonasa V pada bulan Februari 2013 turut memberikan andil. Jangan lupakan juga kontribusi dari hasil akusisisi Thang Long Cement Joint Stock Company, produsen semen yang berlokasi di Vietnam.

Dengan membedah secara sederhana, kita bisa mendapatkan informasi penting mengenai kinerja penjualannya. Tentu saja analisis tersebut hanyalah indikasi awal yang masih memerlukan penelitian lebih lanjut agar bisa memperoleh gambaran yang lebih besar dan terperinci.

This entry was posted in Strategi Investasi. Bookmark the permalink.

1 Response to Membedah Sumber Pertumbuhan Penjualan

  1. yusup says:

    data2 penjualan emiten ini bisa di dapat dari mana ya? mohon share link sumbernya

    tks

    Like

Sampaikan komentar Anda