14 Nasehat Investasi Berharga dari Peter Lynch


Berikut adalah beberapa nasihat investasi dari Peter Lynch, salah satu fund manager terbaik. Nasehat-nasehat ini ditujukan pada para investor individual. Bagi saya, banyak pelajaran yang bisa diambil. Nasehat-nasehat ini adalah tulisan Peter Lynch di majalah Worth tahun 1997. Saya menerjemahkannya secara bebas karena kalau diterjemahkan secara langsung akan membingungkan dan terasa kaku.

  1. Untuk setiap saham yang kita miliki, ikuti terus ceritanya dan tulis di buku catatan. Catat perkembangan-perkembangan terbarunya dan perhatikan dengan seksama labanya. Apakah saham tersebut tergolong growth stock, cyclical stock atau value stock. Kinerja saham yang bagus ataupun jelek pasti ada alasannya. Pastikan kita mengetahui apa alasannya.
  2. Berikan perhatian pada fakta, dan bukan prediksi.
  3. Tanya kepada diri Anda: berapa besar return yang kita dapatkan jika Anda benar dan seberapa besar potensi kerugiannya jika Anda salah. Carilah saham dengan rasio risk-reward 3 s/d 1 atau lebih kecil.
  4. Sebelum berinvestasi, cek balance sheet untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut kuat secara finansial.
  5. Jangan membeli options dan jangan membeli menggunakan margin. Jika kita membeli options, waktu akan menjadi musuh kita, dan jika kita membeli dengan margin, kejatuhan market akan membuat Anda bangkrut.
  6. Ketika beberapa ‘insiders’ membeli saham perusahaannya, hal tersebut merupakan sesuatu yang bagus.
  7. Kebanyakan investor bisa memantau lima sampai dengan sepuluh saham sekaligus, akan tetapi tidak ada satu keharusan untuk memiliki sejumlah itu. Jika Anda lebih nyaman memiliki tujuh saham, beli  tujuh saham. Jika Anda menyukai tiga saham, belilah tiga saham. Jika Anda merasa nyaman untuk tidak memiliki saham, jangan beli satupun.
  8. Bersabarlah. Saham yang telah memberikan saya keuntungan maksimum, kenaikan harga terbesarnya terjadi pada tahun ketiga atau keempat sejak saya memilikinya. Beberapa membutuhkan waktu sepuluh tahun.
  9. Belilah sejak dini – namun jangan terlalu dini. Saya sering menganalogikan investasi pada ‘growth companies’ dengan istilah-istilah dalam baseball. Cobalah untuk mengikuti permainan di inning ketiga, karena perusahaan telah membuktikan kinerjanya pada fase tersebut. Apabila kita membeli sebelum susunan pemain diumumkan, kita mengambil risiko yang tidak perlu. Kita memiliki banyak waktu (10-15 tahun pada beberapa kasus) antara inning ketiga dan inning ketujuh, di mana saham harganya bisa naik 10 – 50 kali lipat. Apabila kita membeli di inning terakhir sepertinya terlalu terlambat.
  10. Jangan membeli saham yang murah karena harganya murah. Belilah mereka karena fundamentalnya membaik.
  11. Belilah perusahaan kecil setelah mereka memiliki kans untuk mencetak laba.
  12. “Long-shots usually backfire or become no shots.” (catatan: hal ini merupakan ungkapan bahwa membeli saham berdasarkan tips dari seseorang berpotensi menjadi bumerang dan tidak memberikan keuntungan bagi kita).
  13. Jika Anda membeli saham karena dividennya, pastikan bahwa perusahaan tersebut mampu memberikan dividen dari labanya, bahkan pada saat ekonomi memburuk.
  14. Investigasi sepuluh perusahaan dan kemungkinan besar Anda akan menemukan satu perusahaan dengan prospek yang cemerlang. Investigasi 50 perusahan dan Anda kemungkinan besar akan menemukan lima perusahaan dengan prospek yang cemerlang.
This entry was posted in Strategi Investasi and tagged . Bookmark the permalink.

5 Responses to 14 Nasehat Investasi Berharga dari Peter Lynch

  1. ars says:

    Lynch tidak ada catatan untuk situasi ekonomi yaa…

    Like

  2. parahita says:

    Lynch, seperti juga Buffett, tidak terlalu perduli dengan kondisi ekonomi dalam berinvestasi. Pendekatan mereka dalam berinvestasi adalah bottom-up. Kondisi ekonomi yang memburuk adalah kesempatan untuk membeli barang murah.

    Like

  3. ayahamel says:

    Nasihat yg sangat mencerahkan dan berharga …..Bro…boleh diterawangin ASGR???
    Kayanya nih saham satu2nya saham group astra yang tertinggal ditengah euforia BEI..makasih ya..!!!

    Like

  4. parahita says:

    @ayahamel
    ASGR growthnya so so tapi memang lumayan stabil. Sepertinya saya sudah pernah bahas ttg ASGR ini di posting sebelumnya.

    Like

  5. T-Bone says:

    ASS.WR WB PAK PARAHITA…..saya ingin nanya…kapan sebaiknya kita mengukur kinerja perusahaan,….ketika laporan keuangan kuartalan atau laporan keuangan tahunan?
    mohon dijawab pak…terima kasih

    Like

Sampaikan komentar Anda