Sekali lagi dunia investasi di Indonesia diguncang skandal. Belum terlupa kasus Bank Century dari ingatan, muncul lagi kasus di Sarijaya Sekuritas. Terjadi penggelapan dana di sekuritas tersebut yang diperkirakan jumlahnya mencapai Rp 245 miliar yang merupakan dana dari sekitar 8.700 orang nasabahnya. Sangat disayangkan karena Sarijaya merupakan salah satu sekuritas yang cukup terpercaya.
Berikut keterangan dari Dirut BEI, Erry Firmansyah (dari detik.com):
“Pada waktu itu setelah krisis kami mencoba memantau dan memonitor kembali aset-aset dari anggota-anggota bursa untuk melihat apakah mereka dalam kondisi yang baik. Namun ternyata kami menemukan adanya indikasi penggelapan dana nasabah. Jadi kami lakukan pemeriksaan lebih dalam,” urai Erry.
Selanjutnya, BEI menanyakan kepada Sarijaya Sekuritas apakah mereka bisa menyelesaikan masalah tersebut atau tidak. “Ternyata hasilnya, tidak ditambah dengan kesalahan MKBD (Modal Kerja Bersih Disesuaikan), kami memutuskan untuk melakukan suspensi,” tegas Erry.
BEI sudah menghentikan sementara aktivitas Sarijaya Sekuritas karena adanya penyalahgunaan dana nasabah dan pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) yang tidak benar. Anggota Bursa dengan kode perdagangan SP tersebut terakhir melaporkan nilai MKBD sebesar Rp 29,318 miliar.
Erry menambahkan, Sarijaya menggunakan 17 rekening fiktif terkait penyalahgunaan dana nasabah ini. Uang-uang nasabah selanjutnya disetorkan ke 17 rekening fiktif tersebut untuk kemudian digunakan untuk melakukan perdagangan di pasar saham.
Ada kemungkinan dicabut keanggotaan? “Tentu saja, kemungkinan terburuknya adalah jika mereka tidak bisa menyelesaikan masalah ini, kewajiban-kewajibannya maka kursi AB (Anggota Bursa) Sarijaya akan dicabut dan dilelang. Tapi masih kita review,” pungkas Erry.
Tentu saja para nasabahnya kelimpungan. Yang pasti, seharusnya saham yang dimiliki oleh para nasabahnya aman karena yang menyimpan adalah KSEI. Bagaimanapun juga, kasus ini bakal menjadi noda karena dunia investasi adalah dunia kepercayaan.
Semoga masalahnya dapat terselesaikan dengan baik.
wah… kayaknya investor juga perlu tau kondisi keadaan sekuritasnya ya sebelum gabung dengan mereka? bagaimana cara mengkategorikan suatu sekuritas itu dalam keadaan sehat walafiat atau sakit menjelang sekarat ya? datanya cari dimana? ada yang tau n mo share?
LikeLike
wah maniez skrg rajin maen ke sini jg…
Kasus ini biar jadi pelajaran untuk sekuritas lain, jgn seenaknya menggunakan uang nasabah
LikeLike
@aditya30k
iya nih dit….di oper sini ma bro dunkz dari kaskus. percaya apa engga, sambil baca postingannya parahita, sambil nyatet kaya kuliah aja… 🙂 eh.. ketokan pintu di YM ku ga dibales2? adi somboooonk
btw… gimana cara check up sebuah sekuritas? ada tips?
LikeLike
Etrading sehat gak ya ?? Jadi ragu karena HOTS 2 nya errot eh error mulu 🙂
LikeLike
bagi pihak-pihak berwenang tolong jalankan tugas dewngan benar tolong jalani perlindungan terhadap inverstor dong
LikeLike
tolong dong kirinim kronologi dari sarijaya
LikeLike
tolong kirimin kronologi kasus sarijaya donk klo ada.., thanks
LikeLike
kasus penggelapan dana nasabah seharusnya menjadi pelajaran untuk nasabah dalam memonitor transaksi dan equity agar kedepannya bisa lebih transparan dan terlindungi . Kejadian Sarijaya sekuritas tidak beda jauh dengan kasus PT. Wahana Globalindo dimana dana nasabah tidak transparan dalam pengelolaannya.
Semoga tidak ada lagi korban2 berikutnya deh…
LikeLike
gue rasa musti tiap bulan selalu ada audit independen dari BEI dan hasil audit di publikasikan surat kabar nasional. abis broker broker kadang suka nakal maklum yang di pegang duit orang , jadi gatel deh ….pengen dapet lebih dari sekedar komisi saja . jadi gitu deh dimanipulasi
LikeLike
Ini mungkin memang agak susah. Kalau ada laporan keuangan yg dipublish mungkin sedikit bisa dianalisa kondisinya.
LikeLike
klo mau memonitor portofolio dan juga isntruksi2 yg telah di berikan ke broker bergabung saja dengan AKSES KSEI, tidak dipungut biaya apapn, alias gratis!!
LikeLike
Kalo di mandiri sekuritas, kasus seperti Sarijaya Sekuritas ga akan terjadi, karena setiap nasabah akan dibuatkan MTBI (mandiri tabungan investasi), kasus seperti sari jaya di atas terjadi karena infestor harus menyetorkan ke rekening atas nama perusahaan sekuritas, sedangkan pada mandiri sekuritas, hal itu tidak akan terjadi.
untuk lebih lanjut
klik http://www.most.co.id
atau hubungi anggi 0857 157 888 57
LikeLike
Pingback: PENYIMPANGAN SEKURITAS DERIVATIF KASUS BANK CENTURY – PEOPLE AND PLANET BEFORE PROFIT…..!?!