Buffett Tidak Menggunakan Komputer, Tapi…


Sosok Warren Buffett memang fenomenal. Tidak terhitung banyaknya cerita tentang keberhasilan investasinya lengkap beserta strategi-strategi yang digunakannya. Buku tentang Buffett yang terakhir saya beli berjudul Snowball. Buku tersebut sangat tebal dan bercerita tentang berbagai aspek tentang kehidupannya.

Saya tidak akan bercerita tentang isi buku itu di sini. Lalu apa?

Salah satu cerita tentang Buffett adalah kecenderungannya untuk menghindari teknologi. Buffett hampir tidak pernah berinvestasi pada saham-saham teknologi karena sulit untuk memahami model bisnisnya. Satu hal lain adalah bahwa Buffett tidak menggunakan komputer.

Well, hal tersebut memang agak kurang umum mengingat bagaimana pesatnya perkembangan teknologi selama beberapa dekade belakangan. Akan tetapi jika dipikir-pikir penyebabnya cukup jelas. Ketika Buffett masih muda memang tidak ada komputer. Semua perhitungan investasinya dilakukan secara manual. Hal tersebut sepertinya sudah menjadi kebiasaan sehingga ia tidak perlu untuk menggunakan komputer sebagai alat bantu investasi.

Sekarang mari bertanya pada diri sendiri. Apa kerugiannya menggunakan komputer? Mungkin saja ada. Tapi bagi saya lebih banyak keuntungannya. Dengan bantuan komputer dan internet, kita bisa mendapatkan informasi laporan keuangan dalam sekejap mata. Dengan bantuan komputer pula kita dapat melakukan perhitungan investasi dengan jauh lebih mudah. Tidak ada yang menyangkal bahwa Buffett adalah investor brilian, namun bukan berarti kita harus mengikuti metode dan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukannya secara mentah-mentah.

Walaupun Benjamin Graham adalah guru investasi Buffett, bukan berarti gaya investasi Buffett benar-benar 100% meniru Graham. Saya yakin Graham mungkin tidak setuju dengan beberapa keputusan pembelian saham yang dilakukan oleh Buffett, terutama untuk beberapa tahun terakhir. Anda akan mengetahui perbedaan gaya investasi mereka dengan membaca artikel saya beberapa tahun yang lalu di blog ini.

Lalu apa pointnya?

Walaupun strategi Buffett masih relevan untuk kita gunakan, kita harus memiliki gaya investasi tersendiri yang lebih cocok untuk kita. Tidakl ada salahnya apabila kita memiliki pendapat dan filosofi sendiri tentang investasi. Jika Buffett mentah-mentah mengikuti gaya Ben Graham, mungkin diantidak akan sesukses saat ini. Sebagai contoh, saham yang memenuhi kriteria net-net Graham mungkin hanya ada 1 atau 2 buah saja di BEI. Hal tersebut tidak berarti tidak ada saham bagus di BEI bukan?

Carilah filosofi investasi Anda sendiri karena tidak selalu strategi investasi orang lain cocok dengan diri Anda

This entry was posted in Strategi Investasi and tagged . Bookmark the permalink.

Sampaikan komentar Anda