Owner Earnings, Bukan Sekedar Laba Bersih


Apakah suatu bisnis menguntungkan?

Cara paling sederhana untuk menjawabnya adalah dengan melihat laba bersihnya. Sayangnya, pada beberapa kasus laba bersih tidak diikuti oleh mengalirnya uang ke dalam perusahaan. Katakanlah sebuah perusahaan berhasil memperoleh pendapatan yang cukup besar. Jika perusahaan tersebut bisa mengontrol biaya operasionalnya, maka kemungkinan besar akan mencatatkan laba. Walaupun begitu, ada satu hal yang terlewat dari perhitungan laba rugi tersebut, yaitu belanja modal (capital expenditure). Cash yang diperoleh dari bisnisnya bisa saja langsung terserap habis untuk belanja modal. Oleh karena itulah untuk keperluan analisis, kita perlu untuk menghitung owner earnings, yaitu cash yang tersedia untuk pemegang saham.

Owner Earnings = Net income + Depreciation/Amortization + Non-cash Charges – Capital Expenditures

Untuk menghindari fluktuasi capital expenditure, kita akan menggunakan rata-rata capex tiga tahun ke belakang.

Jika owner earnings negatif dan cash tidak mencukupi, ada kemungkinan perusahaan terpaksa berutang untuk menambah modal kerja. Jika owner earnings suatu perusahaan terus-menerus negatif, kita harus mulai waspada. Tentu saja ada pengecualian pada beberapa kasus. Pada perusahaan yang sedang berekspansi dengan agresif, kemungkinan kita akan melihat owner earnings negatif karena membutuhkan dana ekspansi yang cukup besar.

Terlepas dari adanya pengecualian, kita ingin melihat owner earnings yang positif dan stabil. Lebih baik lagi apabila terus meningkat. Hal tersebut menandakan bahwa perusahaan menghasilkan lebih banyak uang daripada uang yang dihabiskan untuk belanja.

Sebagai contoh, kita akan menghitung owner earnings dari PT Metrodata Electronics, Tbk (kode BEI: MTDL).

OE_MTDLTerlihat bahwa walaupun owner earnings MTDL relatif lebih kecil daripada laba bersihnya, pertumbuhannya cukup konsisten. Hal ini adalah pertanda bagus.

Mari kita melihat contoh lainnya, yatu PT Malindo Feedmill, Tbk (kode BEI: MAIN).

OE_MAINTerlihat bahwa laba bersih MAIN tumbuh cukup konsisten selama lima tahun terakhir. Namun begitu, terlihat bahwa pertumbuhan owner earnings-nya tidak semulus laba bersihnya. Kita harus membedah lebih lanjut apakah MAIN berekspansi secara agresif sehingga menyebabkan owner earnings terbatuk-batuk.

Mengapa Harus Menghitung Owner Earnings?

Owner earnings memberikan informasi apakah suatu perusahaan masih dapat terus berjalan tanpa membutuhkan tambahan dana dari luar. Owner earnings yang terus tumbuh mengindikasikan bahwa perusahaan dalam keadaan yang sehat. Perusahaan harus berutang atau menerbitkan saham baru untuk terus beroperasi.

This entry was posted in Strategi Investasi and tagged . Bookmark the permalink.

10 Responses to Owner Earnings, Bukan Sekedar Laba Bersih

  1. davisukses says:

    Pak Parahita, itu angka depreciation, kalo di lapkeu, di bagian mana ya carinya? Trus non-cash charges, angkanya juga cari di mana? Thanks

    Like

  2. Masbro… masi jual DVD Data LK & LT emiten??? Klo mau bgm caranya?
    Terimakasih sebelumnya…

    Like

  3. parahita says:

    @Euegene_Sitepu bisa email ke parahitairawan@yahoo.com

    Like

  4. parahita says:

    @davisukses
    Ada di penjelasannya. Biasanya dipecah jadi dua, di COGS dan operating expense

    Like

  5. david says:

    pak parahita, saya pernah baca kl Warren buffett menggunakan nilai dari owner earning ini untuk menilai suatu perusahaan. memang nya gmn cara nya ya dari kita hitung owner earning ini bisa di dapat nilai dari suatu perusahaan yg berarti WB menggunakan ini untuk menghitung valuasi perusahaan kan ?

    thanks

    Like

  6. reksa says:

    @david
    Warren Buffet mambuat proyeksi owner earnings untuk beberapa tahun kedepan kemudian di-present value-kan. Didapatlah nilai perusahaan. CMIIW

    Like

  7. david says:

    thanks buat reply nya reksa. yg saya ga ngerti misal nya seperti contoh di atas deh. gmn cara nya dengan kita dapet nilai owner earnings MTDL = 74.269 ( tahun 2013 ) trus kita bisa dapat nilai perusahaan nya ? bisa bantu ga bro reksa ?

    thankss

    Like

  8. reksa says:

    Kalo nilai perusahaan itu fungsi dari ekspektasi arus kas di masa datang, bro. Dalam kasus ini arus kasnya owner earnings. Jadi kalo mau mau menghitung nilai MTDL, kita harus membuat proyeksi owner earnings MTDL untuk beberapa tahun ke depan. Lalu angka proyeksi inilah yang di-present value-kan. Kurang lebihnya sih begitu bro….

    Like

  9. parahita says:

    @reksa thanks. Seperti itu caranya memang.

    Like

  10. david says:

    pak reksa kl boleh bisa ga di kasih contoh perhitungan nya ? pake MTDL diatas juga gpp. saya masih blm nangkep hubungan owner earning dengan nilai suatu perusahaan. misal nya aja neh setelah saya dapat nilai owner earning MTDl di tahun ke 5 adalah 228.788 di compound dgn rate 15%. nah yg saya bingung setelah dapet nilai owner earning di tahun ke 5, gmn cara nya supaya bisa dapat nilai perusahaan MTDL sekarang ? mohon bantuan nya

    thanks

    Like

Sampaikan komentar Anda